IFSC

IFSC

Minggu, 18 September 2016

Leggenda Inter La Storia Triplete

Leggenda Inter La Storia Triplete
Knitted Scarves
Made in Poland

Scarvespedia:
Kali ini akan dibahas kesuksesan Inter Milan saat meraih 3 gelar sekaligus dalam satu musim.
Musim 2009/2010 adalah musim terakhir Jose Mourinho di Italia (bersama Internazionale, entah kelak). Mengawali musim dengan buruk, kalah dari Lazio dalam Supercoppa Italiana, The Special One menutup sejarah bersama Nerazzuri dengan luar biasa. Ia sukses membawa Internazionale untuk pertama kalinya melakukan treble juara: Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions; gelar yang gagal diwujudkan Mou di klub sebelumnya, Chelsea.

Musim ini, lebih dari 89 juta euro dikeluarkan Massimo Moratti, presiden Internazionale. Ia membeli striker Argentina, Diego Milito, dari Genoa. Tak lupa, sebuah pembelian penting lain, Samuel Eto’o yang dibarter Zlatan Ibrahimovic plus uang 49,5 juta Euro. Gelandang Real Madrid, Wesley Sneijder, juga menjadi belanja akurat Moratti yang biasanya sering membuang uang untuk pemain “kurang berguna”.
Ketika memulai musim dengan berlaga di Cina pada Supercoppa Italiana, secara mengejutkan Internazionale didepak Lazio 1-2. Lima belas hari kemudian, dalam laga awal Serie-A, Nerazzuri cuma bermain imbang 1-1 dengan Bari di kandang sendiri. Pesimisme pun merebak. Apalagi duel berikutnya adalah melawan tim sekota, AC Milan. Mourinho menunjukkan ia memang pelatih spesialis menangani tekanan. Internazionale menang 4-0 dan melaju cukup lancar di Serie-A.
Posisi puncak berhasil didapatkan Nerazzuri di pekan ketujuh, dan bertahan hingga hampir menjelang akhir musim. Petaka terjadi pada pekan 33. Cuma bermain imbang dengan Fiorentina 2-2 di kandang lawan, posisi pemuncak klasemen jatuh ke tangan AS Roma. Beruntunglah, performa Internazionale membaik dalam lima laga sisa dengan meraup semua kemenangan. Roma yang berjuang mati-matian, tak bisa menipiskan jarak 2 poin. Pesta gelar juara Liga tiga kali berturut-turut pada masa Mourinho —dan lima kali berturut-turut secara keseluruhan— terjadi di Siena. Sebuah gol Diego Milito cukup mengunci kemenangan Inter, 0-1 saja.

Di Coppa Italia, Inter kembali berduel dengan Roma di final. Lagi-lagi, Nerazzuri berhasil mengatasi Si Serigala. Berduel di Olimpico, lagi-lagi Diego Milito menjadi pahlawan dengan golnya di menit 40.
Keberhasilan Internazionale di dua kompetisi berlanjut ke tingkat Eropa. Awalnya, Inter sempat menjadi pecundang saat ditekuk Barcelona 0-2 di Camp Nou (kekalahan tertelak Inter musim itu) dan bermain imbang 0-0 di Giuseppe Meazza. Dua pertandingan ini terjadi di penyisihan grup.
Kedua tim kembali bertemu di semifinal. Barcelona yang mesti menempuh perjalanan darat yang melelahkan, dibekap 3-1 di kandang. Lalu, Inter benar-benar bisa membalaskan dendam mereka di babak penyisihan setelah cuma kalah 1-0 di Camp Nou.
Terakhir, di final, menghadapi Bayern Muenchen, kembali Diego Milito yang menjadi pahlawan. Dua golnya mengatasi perlawanan FC Holywood dan menutup masa Jose Mourinho di Italia dengan treble gemilang. Untuk pertama kalinya pula Mourinho mengangkat trofi Liga Champions setelah lima tahun. Gelar pertamanya didapatkan saat masih menangani Porto.

Fakta Internazionale 2009/2010
Serie-A: Juara (poin 82)
Coppa Italia: Juara (menang 1-0)
Liga Champions: Juara (menang 2-0 atas Bayern Muenchen)
Supercoppa Italiana: Runner-up (kalah dari Lazio 1-2).

Skuad Internazionale Milan 2009 / 2010

GOALKEEPER
12. Julio Cesar, telah menjadi andalan Inter Milan sejak beberapa musim terakhir. Dialah palang pintu terakhir tim Nerazzuri. Berkat kejeliannya dan kepemimpinannya di bawah mistar, lini belakang Inter mampu bernafas sedikit lega meskipun bola lepas dari pengawasan mereka. Kiper berusia 30 tahun ini juga merupakan kiper no 1 di Timnas Brazil. Cadangan pengganti dan pelapis goalkeeper di Inter Milan adalah, 1. Fransesco Toldo, 21. Paolo Orlandoni, dan 51. Belec Vid. Melihat nama pelapis Julio Cesar tersebut, sudah seharusnyalah Inter mencari pengganti 2 nama gaek di atas, yaitu Toldo dan Orlandoni. Sedangkan Belec masih terlalu hijau dan belum banyak pengalaman, sehingga jika kiper utama Cesar cedera, gawang Inter akan sangat riskan kebobolan.
Dengan formasi standar 2 winger dan 2 MC, komposisi pemain tengah Inter amatlah memadai. Untuk posisi MR, dapat diisi oleh 7. Quaresma, 10. Sneijder, atau pun Zanetti yang ditarik maju ke tengah. Posisi ML dapat ditempati oleh gelandang energik 11. Muntari atau 30. Mancini. Sedangkan sebagai jangkar, Inter biasa mengandalkan duet 19. Cambiasso dan 8. Thiago Motta. Cambiasso dengan stamina yang tak pernah habis, serta skill individual Motta dapat diandalkan Mourinho untuk membangun fondasi yang kuat di tengah, demi ball possesion yang lebih baik. Tak hanya mereka yang dapat diandalkan, jajaran pemain cadangan Inter siap menopang kinerja lini tengah. Sebut saja pemain berpengalaman 5. Dejan Stankovic dan 14. Patrick Vieira. Adapula 2 tenaga muda yang dapat belajar banyak dari para seniornya, 20. Obi Joel dan 15. Rene Krhin.

MIDDLEFIELDER
Dengan formasi standar 2 winger dan 2 MC, komposisi pemain tengah Inter amatlah memadai. Untuk posisi MR, dapat diisi oleh 7. Quaresma, 10. Sneijder, atau pun Zanetti yang ditarik maju ke tengah. Posisi ML dapat ditempati oleh gelandang energik 11. Muntari atau 30. Mancini. Sedangkan sebagai jangkar, Inter biasa mengandalkan duet 19. Cambiasso dan 8. Thiago Motta. Cambiasso dengan stamina yang tak pernah habis, serta skill individual Motta dapat diandalkan Mourinho untuk membangun fondasi yang kuat di tengah, demi ball possesion yang lebih baik. Tak hanya mereka yang dapat diandalkan, jajaran pemain cadangan Inter siap menopang kinerja lini tengah. Sebut saja pemain berpengalaman 5. Dejan Stankovic dan 14. Patrick Vieira. Adapula 2 tenaga muda yang dapat belajar banyak dari para seniornya, 20. Obi Joel dan 15. Rene Krhin.

FORWARD
Duet 22. Diego Milito, dan mantan bintang Barcelona, 9. Samuel Eto’o sudah hampir pasti bakal menjadi penghuni tetap first 11 Inter. Speed Eto’o dipadu dengan teknik yang amat menawan dari Milito mampu menjanjikan sesuatu yang lebih kepada Interisti. Keaduanya telah membuktikan kualitasnya baik di ajang pre-season lalu, maupun saat liga berjalan. Yang terbaru, duet Milito mampu mengobrak abrik lini belakang Milan di dalam Derby de la Madonnia, dengan 4 gol tanpa balas. Selain itu, ada 18. David Suazo, Marko Arnautovic, dan the Rising Star, 45. Mario Balotelli, yang mampu dijadika n pelapis maupun penunjang sistem rotasi di lini depan Inter Milan.
sumber:wikipedia.com dan sumber lainnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar