IFSC

IFSC

Minggu, 29 November 2015

Gugun Gondrong (The Jakmania 01)


Scarves Gugun G-The Jakmania 01
Knitted HD scarves
Made In Poland

Scarvespedia:
Muhammad Gunawan Hendromartono yang lebih dikenal sebagai Gugun Gondrong (lahir 30 Januari 1969; umur 46 tahun) adalah pembawa acara televisi dan aktor Indonesia. Penggemar Persija ini dikenal sebagai pembawa acara terkenal pada tahun 1990-an. Ia juga pernah bermain film layar lebar Kamulah Satu-Satunya sebagai pemain pendukung. Dalam film tersebut Gugun memerankan The Jakmania. Hal ini tak berbeda dengan kesehariannya, karena Gugun adalah salah satu pendiri dan pengurus kelompok pendukung (supporter) kesebelasan sepak bola Persija tersebut.[1]
Pada tahun 2004, Gugun memotong pendek rambut gondrongnya yang telah dipanjangkan selama 20 tahun.[2] Gugun menikah dengan Anna Marissa yang lebih muda 16 tahun darinya pada tanggal 23 Desember 2007. Akad nikah mereka lakukan di Pusat Primata Schmutzer, Ragunan.[3]
Pada tanggal 13 September 2008, Gugun dilarikan ke RS Medistra karena tidar sadarkan diri sejak sore hari sebelumnya. Hasil pemeriksaan dokter bedah ahli saraf menyebutkan ada tumor di otak bagian kiri depan, dan penggumpalan atau pembendungan cairan otak yang menekan batang otak.[4] Pada tanggal 17 September, digelar Malam Dana untuk Gugun Gondrong, di Resto Planet Hollywood, Jakarta. Pengumpulan dana amal pada malam itu mencapai hampir Rp 1 Miliar

Sejarah The Jakmania

Ide terbentuknya The Jakmania muncul dari Diza Rasyid Ali, manager Persija saat itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Sutiyoso sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali persepak bolaan Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung.
Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat, yaitu Gugun Gondrong yang merupakan sosok paling ideal di saat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.[butuh rujukan]
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.
Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief yang lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.
Bung Ferry memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Di bawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya[butuh rujukan], The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.
Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga jelang Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7.200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah.
Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 70.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

Sumber: wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar